Senin, 18 Januari 2016

Motivasi Menghafal Qur'an

Motivasi tahfizhul quran dr Ustad Deden Makhayarudin:

TAHFIZH MOTIVATION (34)
Menghafal Al-Qur'an dengan iman. Setiap hafal satu ayat, maka iman pun bertambah. Dan setiap lupa satu ayat, berkuranglah iman itu.

TAHFIZH MOTIVATION (33)

Hukum menghafal Al-Qur'an adalah FARDHU KIFAYAH. Tapi, ketahuilah, MENJAGANYA adalah FARDHU 'AIN. Maka, menambah hafalan adalah FARDHU KIFAYAH, dan MURAJA'AH adalah FARDHU 'AIN. Pada akhirnya, hafalan yang tidak dijaga, selain menyebabkan FARDHU KIFAYAH belum tertunaikan, adalah dosa tersendiri bagi pelakunya. Padahal, sebaliknya, jika disadari, mengerjakan kewajiban, apalagi FARDHU 'AIN, adalah pondasi dari sebuah kenikmatan besar yang dicita-citakan semua orang. Fahamilah.

TAHFIZH MOTIVATION (32)

Hampir semua penghafal Al-Qur'an menginginkan cepat menghafalnya. Padahal, lama dan sebentar itu hanya perasaan manusia. Seseorang yang sedang bersama kekasihnya, seharian, maka rasanya hanya beberapa menit saja. Tapi, bila sedang bersama musuh, hanya beberapa menit saja, serasa berjam-jam. Al-Qur'an adalah kekasih sejati kita, bukan musuh kita. Fahamilah.

TAHFIZH MOTIVATION (31)
Bisa jadi banyak penghafal Al-Qur'an punya kesabaran yang hebat. Tapi, tampaknya sangat jarang yang bersyukur. Buktinya, mereka mampu bertarung melawan segala halang dan rintang saat menambah hafalan, namun jarang yang sanggup memperbanyak takrir (muroja'ah), apalagi hafalannya belum lancar. Cara mensyukuri nikmat hafalan adalah menjaganya dengan memperbanyak muroja'ah. Tahukah Anda, syukur adalah penyebab utama bertambahnya nikmat? Kalau Anda ingin hafalannya bertambah, syukuri hafalan yang ada, bukan mengabaikannya.

TAHFIZH MOTIVATION (30)
Air mata yang jatuh di sepertiga malam karena takut kepada Allah, adalah penyubur hafalan Al-Qur'an. Ayat yang terucap tulus saat munajat adalah pengikis dosa.

TAHFIZH MOTIVATION (29)
Kalau kita menghafal Al-Qur'an, lalu berusaha menaklukannya dengan kecerdasan, maka hanya akan membuat otak kita lelah. Yang harus kita lakukan adalah menguatkan iman, dan membersihkan hati, niscaya Al-Qur'an datangi kita berikan ketenangan dan kebahagiaan. Ia pun betah berlama-lama di dekat kita. Insya'allaah.

TAHFIZH MOTIVATION (27)

Tak ada bayi terlahir kemudian dibiarkan terlantar begitu saja. Andai pun ada, itu bukan kelahiran, tapi aborsi. Sama halnya ketika Anda punya hafalan Al-Qur'an, seakan-akan Anda baru punya bayi. Semulus apapun kelahirannya, ia tetaplah rentan. Perlu perawatan khusus, dan mesti dijaga dengan hati-hati.
Sampai kapan? Ya, sampai bukan bayi lagi.
Bagaimana dengan yang lahirnya tidak mulus? Tentu, perawatannya harus extra.
Lalu, bagaimana dengan hafalan Anda? Apakah terlahir mulus, normal, dan tidak prematur? Sudahkan Anda memberinya "asi eksklusif?" Kenali tipe hafalan Anda.

TAHFIZH MOTIVATION (26)

"Satu jam saja kutelah bisa cintai kamu di hatiku, namun bagiku melupakanmu butuh waktuku seemur hidup." Lah, lah, kok menghafal Al-Qur'an malah kebalikannya. He. Mestinya lebih bisa, dong. Pikirkanlah itu.

TAHFIZH MOTIVATION (24)

Istiqamah itu tidak sulit. Justru, segala sesuatu itu jadi sulit karena tidak istiqamah.

TAHFIZH MOTIVATION (23)

Hafal Al-Qur'an itu istimewa karena:
1. Sangat besar pahalanya
2. Sangat banyak godaannya
3. Tak banyak yang bisa melakukannya
4. Akan melahirkan efek baik pada setiap yang dilakukan

TAHFIZH MOTIVATION (22)

Minum dengan tangan kiri, atau sambil berdiri, atau menyisakan makanan di piring, mungkin itu hal kecil, yang sewaktu-waktu bisa lupa. Tapi, apabila dilakukan penghafal Al-Qur'an, itu masalah besar.

TAHFIZH MOTIVATION (21)

Tak menghafal Al-Qur'an karena takut lupa atau takut tidak bisa menjaga. Rasanya bukan begitu. Yang mestinya lebih ditakutkan adalah tidak menghafalnya.

TAHFIZH MOTIVATION (20)

Bisa hafal Al-Qur'an dengan cepat, bukan karena orang-nya hebat, tapi bukti Qur'an itu mukjizat.

TAHFIZH MOTIVATION (19)

Nikmatnya menghafal Al-Qur'an, saat menghadapi ayat-ayat yang rumit, serasa makan sambal. Pedas tapi bikin ketagihan.

TAHFIZH MOTIVATION (17)
Merawat hafalan Al-Qur'an tak seperti merawat kendaraan. Seawet apapun kendaraan yang terawat, tetap menuju lapuk (rusak). Perawatan teratur hanya memperlambat proses pelapukan itu. Hafalan Al-Qur'an tidak demikian. Semakin tua usia hafalan itu, dengan perawatan teratur, maka akan semakin segar dan kuat.

TAHFIZH MOTIVATION (16)

Lakukan takrir (mengulang hafalan) dengan tenang, rileks, dan nyaman. Dengan cara itu, andai kemudian takrir terasa berat, maka saat itu, secara tiba-tiba hati Anda akan semakin tenang, semakin segar, semakin mudah, dan semakin yakin dengan pertolongan Allah. Rasakan sensi kedekatan dengan-Nya saat melafazkan ayat-ayat itu.

TAHFIZH MOTIVATION (13)
Satu hal yang selalu tidak terlambat untuk dilakukan oleh penghafal Al-Qur'an, yaitu memperbaiki hafalan agar lancar dan terjaga.

TAHFIZH MOTIVATION (12)
Deket sama Qur'an itu nenangin hati. Kalau udah sering baca, ngafalin, dan ngulang hafalan, tapi gak tenang-tenang juga, berarti belum deket.

TAHFIZH MOTIVATION (11)

Biasanya para penghafal Al-Qur'an memilih mengulang hafalan yang belum lancar dengan binazhar (baca sambil lihat) dari pada tidak keulang sama sekali. Padahal cara itu sama saja dengan melupakannya secara perlahan.

TAHFIZH MOTIVATION (9)

Tak masuk akal apabila orang mukmin malas membaca Al-Qur'an. Bukankah Al-Qur'an itu kalam Tuhan-ny? Kalau malas, kepada siapa sebenarnya dia beriman?

TAHFIZH MOTIVATION (8)

Ada kesan ngembaliin hafalan Al-Qur'an yang lama nggak keulang dan nyaris lupa itu sulit, hingga segan dan nggak dimulai-mulai. Itu keliru banget. Lama nggak ketemu kekasih biasanya bikin kangen. Masa iya penghafal Al-Qur'an nggak kangen sama ayat-ayat yang lama nggak ketemu. Apa nggak kangen tuh sama juz 13, atau juz 25.

TAHFIZH MOTIVATION (6)
Tidak khatam seminggu sekali bagi hafizh Al-Qur'an itu termasuk malas.

TAHFIZH MOTIVATION (3)

Penghafal Al-Qur'an tak berintegritas? Tak kreatif? Tak Maju? Korupsi? Itu mitos. Kecuali hafalannya yang MITOS, maka semua itu menjadi FAKTA.

TAHFIZH MOTIVATION (2)

Penyebab terbesar beratnya mengulang adalah karena belum lancar, atau sudah mulai lupa. Semakin berat, semakin harus banyak mengulang.

TAHFIZH MOTIVATION (1)

Menghafal Al-Qur'an itu kadang bukan seberapa banyak ayat untuk satu waktu, tapi seberapa banyak waktu untuk satu ayat

hamasah fillaah semuanya
Keep istiqomah with muroja'ah

Senin, 04 Januari 2016

8 HAL AGAR MENGHAFAL QUR'AN TERASA NIKMAT


UBAH PARADIGMA CARA KITA MENGHAFAL AL-QU'RAN

Berikut ini adalah 8 hal yg insya Allah membuat kita merasa nikmat menghafal Al-Qur’an.

Tips ini kami dapatkan dari ust. Deden Makhyaruddin yang menghafal 30 juz dalam 19 hari (setoran) dan 56 hari untuk melancarkan.

Tapi uniknya, beliau mengajak kita untuk berlama-lama dalam menghafal.

Pernah beliau menerima telepon dari seseorang yang ingin memondokkan anaknya di pesantren beliau.

“ustadz.. menghafal di tempat antum tu berapa lama untuk bisa hatam??”

“SEUMUR HIDUP” jawab ust. Deden dengan santai.

Meski bingung, Ibu itu tanya lagi “targetnya ustadz???”

“targetnya HUSNUL KHOTIMAH, MATI DALAM KEADAAN PUNYA HAFALAN” jawab ust. Deden.

“Mm.. kalo pencapaiannya ustadz???” Ibu itu terus bertanya.

“pencapaiannya adalah DEKAT DENGAN ALLAH” kata ust. Deden.

Menggelitik, tapi sarat makna. Prinsip beliau “CEPAT HAFAL itu datangnya dari ALLAH, INGIN CEPAT HAFAL (bisa jadi) datangnya dari hawa nafsu dan syaithan”…

(Sebelum membaca lebih jauh, saya harap anda punya komitmen terlebih dahulu untuk meluangkan waktu 1 jam per hari khusus untuk qur’an. Kapanpun itu, yg penting durasi 1 jam)

Mau tahu lebih lanjut, yuk kita pelajari 8 prinsip dari beliau beserta sedikit penjelasan dari saya.

1. MENGHAFAL TIDAK HARUS HAFAL

Allah memberi kemampuan menghafal dan mengingat yg berbeda2 pada tiap orang.

Bahkan imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yg mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya- yaitu Imam Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun.

Target menghafal kita bukanlah ‘ujung ayat’ tapi bagaimana kita menghabiskan waktu (durasi) yg sudah kita agendakan HANYA untuk menghafal.

2. BUKAN UNTUK DIBURU-BURU, BUKAN UNTUK DITUNDA-TUNDA

Kalau kita sudah menetapkan durasi, bahwa dari jam 6 sampe jam 7 adalah WAKTU KHUSUS untuk menghafal misalnya,

Maka berapapun ayat yang dapat kita hafal tidak jadi masalah.

Jangan buru-buru pindah ke ayat ke-2 jika ayat pertama belum benar2 kita hafal.

Nikmati saja saat2 ini.. saat2 dimana kita bercengkrama dengan Allah.

1 jam lho.. untuk urusan duniawi 8 jam betah, hehe.

Toh 1 huruf 10 pahala bukan??

So jangan buru2…
Tapi ingat!

Juga bukan untuk ditunda2.. habiskan saja durasi menghafal secara ‘PAS’

3. MENGHAFAL BUKAN UNTUK KHATAM, TAPI UNTUK SETIA BERSAMA QUR’AN.

Kondisi HATI yang tepat dalam menghafal adalah BERSYUKUR bukan BERSABAR.

Tapi kita sering mendengar kalimat “menghafal emang kudu sabar”, ya kan??

Sebenarnya gak salah, hanya kurang pas saja.

Kesannya ayat2 itu adalah sekarung batu di punggung kita, yang cepat2 kita pindahkan agar segera terbebas dari beban (hatam).

Bukankah di awal surat Thoha Allah berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan BUKAN SEBAGAI BEBAN.

Untuk apa hatam jika tidak pernah diulang??

Setialah bersama Al-Qur’an.

4. SENANG DIRINDUKAN AYAT

Ayat2 yg sudah kita baca berulang-ulang namun belum juga nyantol di memory, tu ayat sebenarnya lagi kangen sama kita.

Maka katakanlah pada ayat tersebut “I miss you too…” hehe.

Coba dibaca arti dan tafsirnya… bisa jadi tu ayat adalah ‘jawaban’ dari ‘pertanyaan’ kita.

Jangan buru2 suntuk dan sumpek ketika gak hafal2, senanglah jadi orang yg dirindukan ayat..

5. MENGHAFAL SESUAP-SESUAP

Nikmatnya suatu makanan itu terasa ketika kita sedang memakannya, bukan sebelum makan bukan pula setelahnya.

Nikmatnya menghafal adalah ketika membaca berulang2.

Dan besarnya suapan juga harus pas di volume mulut kita agar makan terasa nikmat.

Makan pake sendok teh gak nikmat karena terlalu sedikit, makan pake sendok nasi (entong) bikin muntah karena terlalu banyak.

Menghafalpun demikian.

Jika “amma yatasa alun” terlalu panjang, maka cukuplah “amma” diulang2, jika terlalu pendek maka lanjutkanlah sampai “anin nabail adzim” kemudian diulang2.

Sesuaikan dengan kemampuan ‘mengunyah’ masing-masing anda.

6. FOKUS PADA PERBEDAAN, ABAIKAN PERSAMAAN“

Fabi ayyi alaa’i rabbikuma tukadz dziban” jika kita hafal 1 ayat ini, 1 saja! maka sebenarnya kita sudah hafal 31 ayat dari 78 ayat yg ada di surat Ar-Rahman.

Sudah hampir separuh surat kita hafal.

Maka ayat ini dihafal satu kali saja, fokuslah pada ayat sesudahnya dan sebelumnya yang merangkai ayat tersebut.

7. MENGUTAMAKAN DURASI

Seperti yang dijelaskan di atas, komitmenlah pada DURASI bukan pada jumlah ayat yg akan dihafal.

Ibarat argo taxi, keadaan macet ataupun di tol dia berjalan dengan tempo yang tetap.

Serahkan 1 jam kita pada Allah.. syukur2 bisa lebih dari 1 jam.

1 jam itu gak sampe 5 persen dari total waktu kita dalam sehari…!!!
5 persen untuk qur’an

8. PASTIKAN AYATNYA BERTAJWID

Cari guru yang bisa mengoreksi bacaan kita.

Bacaan tidak bertajwid yg ‘terlanjur’ kita hafal akan sulit dirubah/diperbaiki di kemudian hari (setelah kita tahu hukum bacaan yang sebenarnya).

Jangan dibiasakan otodidak untuk Al-Qur’an… dalam hal apapun yg berkaitan dengan Al-Qur’an; membaca, mempelajari, mentadabburi, apalagi mengambil hukum dari Al-Quran.

NB: setiap point dari 1 – 8 saling terkait…

Semoga bermanfaat, niat kami hanya ingin berbagi..
Mungkin ini bisa jadi solusi bagi teman-teman yang merasa tertekan, bosan, bahkan capek dalam menghafal.

Kami yakin ada yg tidak setuju dengan uraian di atas, pro-kontra hal yg wajar karena setiap kepala punya pikiran dan setiap hati punya perasaan.

Oh ya, bagi penghafal pemula jangan lama2 berkutat dalam mencari2 metode menghafal yang cocok dan pas, dewasa ini banyak buku ataupun modul tentang menghafal Al-Qur’an dengan beragam judulnya yg marketable.

Percayalah..
1 metode itu untuk 1 orang, si A cocok dengan metode X, belum tentu demikian dengan si B, karena si B cocok dengan metode Y.

Dan yakini sepenuhnya dalam hati bahwa menghafal itu PENELADANAN PADA SUNNAH NABI BUKAN PENERAPAN PADA SUATU METODE.

Satu lagi.. seringkali teman kita menakut2i “jangan ngafal.. awas lho, kalo lupa dosa besar”.. hey, yg dosa itu MELUPAKAN, bukan LUPA.

Imam masjidil Harom pernah lupa sehingga dia salah ketika membaca ayat, apakah dia berdosa besar???

Oke ya…
Semoga kita masuk jannah dengan jalan menghafal Qur’an. Amiin…selamat menghafal.

(Catatan dari Kajian Indahnya hidup dengan Menghafal dan Mentadabburi Al Quran bersama Ustadz Bachtiar Natsir dan Ustadz Deden Mukhyaruddin di Masjid Al Falah; 7/6/'15) - bersama Ustadzuna Alfan Sy

Rabu, 30 April 2014

MAKNA BACAAN SHOLAT

Bissmillaahhirrohmaanirrohiim..
Assalamu'alaikum.wr.wb.

Alhamdulillaahirobbil'aalamiin.
Allahumma solli 'alaa sayidina Muhammad, wa 'alaa ali sayidina Muhammad.

Selamat malam sahabat,

Terkadang kita shalat hanya sebatas membaca bacaannya saja, tapi kita tidak mengetahui tentang makna/arti dari bacaan yang kita lafadzkan tersebut. Disini ane juga termasuk yang seperti itu, makanya ane mau share ini khususnya untuk diri ane, dan umumnya untuk semua,kita sama-sama bisa belajar. Karena jika kita ingin mengetahui dan mengerti apa yang kita lafadzkan, maka hal itu akan sangat jauh lebih baik dan jika kita resapi mungkin kita mendapatkan ke khusyuk an dalam melaksanakan sholat fardhu. Rasulullah SAW bersabda “sholatlah seakan-akan engkau sedang melihat Tuhan atau Tuhan sedang melihatmu”(Rukun Ihsan)



Mari kita belajar tentang arti bacaan sholat, karna sholat merupakan dzikir yang sempurna.




1. Takbiratul ihram


"Allahu Akbar" (Allah Maha Besar)

2. Iftitah


A. "Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila." 
(Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang). 
B. "Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin." (Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik)
C. "Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil ‘aalamiin."
(Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam).
D. "Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin." 
(Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)

3. Al-fatihah


Adapun Rasulullah SAW pada waktu membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali.

Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya.
a. "Bismillaahirrahmaanirrahiim" (Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang)
b."Alhamdulillaah, Rabbil ‘aalamiin" (Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta ‘alam)
c. "Arrahmaanirrahiim"  (Maha Pengasih, Maha Penyayang)
d. "Maaliki, yaumiddiin" (Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali)
e. "Iyyaaka, na’budu, wa iyyaaka, nasta’iin" (Hanya KepadaMulah, kami menyembah, dan hanya kepadaMulah, kami mohon pertolongan)
f. "Ihdina, asshiraathal, mustaqiim"  (Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus)
g. "Shiraath, alladziina, an’am, ta ‘alayhim"(Jalan, yang, telah Engkau beri ni’mat, kepada mereka)
    "Ghayril maghduubi ‘alaihim, wa laddhaaaalliiin.(Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat)


4. Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Rasulullah bersabda “Apabila engkau berdiri utk shalat bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari al-Qur’an “.
5. Ruku'. 


"Subhaana, rabbiyal, ‘adzhiimi, Wabihamdihi" 3x 

(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung dan memujilah aku kepada-Nya)

6. I'tidal.

Pada saat ketika kita i’tidal atau bangkit dari ruku, dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, seiring Rasululullah SAW menegakkan punggungnya dari ruku’ beliau mengucapkan:

Sami’allaahu, liman, hamidahu
“Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya”.

(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)


“Apabila imam mengucapkan “sami’allaahu liman hamidah”, maka ucapkanlah “rabbanaa lakal hamdu”, niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya SAW(Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)
Hal ini diperkuat pula dengan : Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika I’tidal beliau mengucapkan “Sami’allaahu, li, man, hamidah” lalu ada diantara makmun mengucapkanRabbanaa lakal hamdu”, Lalu pada selesai Sholat, Rasul bertanya “Siapakah gerangan yang mengucap Rabbanaa lakal hamdu”, ketika aku ber I’tidal? Aku melihat para malaikat berlomba lomba untuk menulis kebaikan akan dirimu dari jawaban itu”.

Maka sudah cukup jelas bahwa mari kita mulai melafalkan :
Rabbanaa, lakal, hamdu
(Ya Tuhan kami, bagiMulah, segala puji)
kesempurnaan lafadz diatas adalah :
"mil ussamaawaati, wa mil ul ardhi, wa mil u maa shyi’ta, min shai in, ba’du"(Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya)
(Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu ‘Uwanah)
7. Sujud
"Subhaana, rabbiyal, a’laa, wa, bihamdihi"
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya)
8. Duduk antara dua Sujud

"Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii
wahdinii, wa ‘aafinii, 
Wa’Fuanni"
(Ya Tuhanku ampunilah aku, sayangi aku, cukupkan kekuranganku, angkatlah darjatku, berilah aku rezeki, tunjukkan aku, sehatkanlah aku dan maafkanlah aku.)

9. Tahiyat awal 

"Attahiyyatul mubarakaatuh sholawaatuth thayyibatu lillaah" 
("Ya Allah, segala penghormatan, keberkahan, sholawat dan kebaikan hanya milik-Mu ya Allah)
"Assalaamu ‘alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh." 


(Wahai Nabi selamat sejahatera semoga tercurah kepada Engkau wahai Nabi Muhammad, semoga juga Rahmat Allah dan Berkah-Nya pun tercurah kepadamu wahai Nabi )



"Assalaamu ‘alayna wa ‘alaa ‘ibaadillaahisshaalihiin." 

(Semoga salam sejahtera tercurah kepada kami dan hamba-hamba-Mu yang sholeh.)

"Asyhadu, allaa ilaaha illallaah." 
(Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allah).

"Wa asyhadu, anna muhammadan rasulullaah."
( dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah.)


"Allaahumma, shalli ‘alaa  muhammad, wa ‘alaa, aali  muhammad."
(Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad)


10. Tahiyat akhir


Untuk bacaan tahiyat akhir baca kembali tahiyat awal kemudian di lanjutkan : 



"Kamaa, shallayta, ‘alaa  ibrahiim, wa ‘alaa, aali  ibraahiim"

(Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim).

"Wa ‘barikh alaa  muhammad, wa ‘alaa aali  muhammad."
(Ya Allah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad)

"Kamaa, baarakta, ‘ala  ibraahiim, wa ‘alaa, aali  ibraahiiim."(Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim).

"Fil Allamina Innaka, hamiidummajiid."
(Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia).

11. Salam

"Assalaamu ‘alaikum warahmatullaah"
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah)


Subhanallah dan Alhamdulillah, Maha Benar Allah atas segala FirmanNya. Luar biasa sekali ya arti dari bacaan Sholat ini. Makin merunduk kita, makin terlihat kecil kita, makin menangis kita.
Saya berharap agar ini menjadi bagian dari jalan kemudahan untuk kita di dalam menggapai khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan. Maka jika kita tahu dan mengerti akan nikmatnya shalat itu, mari kita share ke keluarga kita.
Selamat meresapi dan jangan lupa untuk share ke orang orang yang kita cintai.
Semoga bermanfaat! 

Wa'llahu 'Alam bish-shawab.


Senin, 21 April 2014

Sahabatku

Bissmillaah hirrohmaanir rohiim....
Assalamu'alaikum. wr.wb.

Alhamdulillaahirobbil'aalamiin..
Allahumma solli 'alaa sayidina Muhammad, wa 'alaa ali sayidina Muhammad

Imam syafi'i berkata
"Jika engkau punya teman yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah - maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskan. karna mencari teman -baik- itu sulit, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali "

Sahabatku luangkanlah waktumu sejenak untuk membaca hadits mulia berikut ini..!

Diriwayatkam bahwa : Apabila penghuni syurga telah masuk kedalam syurga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu didunia. mereka bertanya tentang sahabat mereka kepada Allah SWT.
"Yaa Rabb, kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu didunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami ??
"Maka Allah SWT berfirman : "Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabat-sahabatmu yang dihatinya ada iman walaupun sebesar zarrah " (H.R Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd")

Al-Hasan Basri berkata :
"Perbanyaklah ashabat-sahabat mu'minmu, karena mereka memiliki syafa'at pada hari kiamat"

Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada sahabat-sahabatnya sambilo menangis:
"Jika kalian tidak menemukan aku nanti di Syurga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada Allah SWT tentang aku :  " Wahai Rabb kami, hamba-Mu fulan, sewaktu didunia selalu mengingatkan kami tentang ENGKAU. Maka masukkanlah dia bersama kami di Syurga-Mu"

sahabatku fillah..
Mudah-mudahan dengan ini, aku telah mengingatkanmu tentang Allah ta'ala. Agar aku dapat besertamu kelak di-Syurga & Ridho-Nya.

Yaa Rabb..
aku memohon kepada-Mu karuniakanlah kepadaku sahabat-sahabat yang selalu mengajakku untuk tunduk, patuh dan taat kepada syariat-Mu.. Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di akhirat dengan-Mu. Aamiin, Allahumma Aamiin

Wahai sahabatku, jika kalian tidak menemukan diriku di Syurga, sudilah kiranya sahabat sekalian memnggil namaku dan bertanya pada Allah tentang diriku, dan semoga Allah menyelamatkan diriku dan keluargaku dari siksa api neraka. Aamiin Allahumma Aamiin.

Semoga bermanfaat, Wallahu 'Alam bish-shawab.



Minggu, 20 April 2014

Adab dan Amalan sebelum tidur

Bissmillaah hirrohmaanir rohiim....
Assalamu'alaikum. wr.wb

Alhamdulillaah hirobbil 'aalamiin. (segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam)
Allahumma solli 'alaa sayidina Muhammad, wa'alaa ali sayidina Muhammad,

Sahabat, sekarang sudah malam. ane mau share tentang amalan sebelum tidur.

1. Berwudhulah sebelum tidur

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu’) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci’”. (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.) 

2mengkhatam Al-Quran, 
yaitu membaca Al-ikhlas 3x Itu sama nilainya dengan mengkhatam Al-Quran.”

3. memperoleh syafaat dari para nabi, 
membaca sholawat  3x. “Allâhumma shalli ‘alâ Muhammad wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ shalayta ‘alâ Ibrâhim wa ‘alâ âli Ibrâhim. Allâhumma bârik ‘alâ Muhammad wa ‘alâ âli Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ Ibrâhim wa ‘alâ âli Ibrâhim fil ‘âlamina innaka hamîdun majîd.”

4. membuat hati kaum Mukminin dan mukminat senang dan rida kepadamu, 
bacalah istighfar 3x bagi dirimu, orang tuamu, dan seluruh kaum mukminin dan mukminat..
"Astagfirullaahal adzim aladzi laa ilaha illa huwal hayyul qoyyuum wa atubu ilaih" 

5.  melakukan haji dan umrah.”
membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir 3x.
Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang membaca subhânallâh wal hamdulillâh wa lâ ilâha ilallâh huwallâhu akbar, ia dinilai sama dengan orang yang melakukan haji dan umrah.”

6. Tidur berbaring pada sisi kanan.
Hal ini berdasarkan hadits di atas. Adapun manfaatnya sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim, “Tidur berbaring pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam agar seseorang tidak kesusahan untuk bangun shalat malam. Tidur pada sisi kanan lebih bermanfaat pada jantung. Sedangkan tidur pada sisi kiri berguna bagi badan (namun membuat seseorang semakin malas)” (Zaadul Ma’ad, 1/321-322).
7. Meniup kedua telapak tangan sambil membaca surat Al Ikhlash (qul huwallahu ahad), surat Al Falaq (qul a’udzu bi robbil falaq), dan surat An Naas (qul a’udzu bi robbinnaas), masing-masing sekali. Setelah itu mengusap kedua tangan tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana dikatakan oleh istrinya ‘Aisyah.
Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,
كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017). Membaca Al Qur’an sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini lebih menenangkan hati dan pikiran daripada sekedar mendengarkan alunan musik.
8.  Membaca ayat kursi sebelum tidur.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,
وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ، ذَاكَ شَيْطَانٌ »
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam“. Lalu Abu Hurairahradhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“. (HR. Bukhari no. 3275)
9. Membaca do’a sebelum tidur “Bismika allahumma amuutu wa ahyaa”.
Dari Hudzaifah, ia berkata,
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ »
Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari no. 6324)
Semoga kita bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. 
semoga bermanfaat. Wallahu'Alam bish-shawab

Pilihan hidup

Bissmillaah hirrohmaanir rohiim....
Assalamu'alaikum.wr.wb

Alhamdulillaahirobbil'aalamiin. (segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam)
Allahumma solli 'alaa sayidina Muhammad, wa'alaa ali sayidina Muhammad,

Perjalanan masih panjang, share tentang arti kehidupan.

hidup itu seperti bermain catur, apabila kita salah melangkah maka akan kalahlah kita, maka harus dipikir dahulu dengan matang kemana kita akan melangkah, yang baik atau yang buruk, agar kita bisa mengakhirinya dengan sebuah kemenangan

Hidup itu pilihan brooo, hidup hanya sebagai makhluk hidup? atau menjadi Hamba Allah ?

jika kita memilih sebagai makhluk hidup, maka hanya harta, tahta, wanita, kesenangan. hanya itulah yang kita cari. hanya dunia saja yang dipikirin. perlu diingat bro, dunia ini hanya sementara. contohnya, seorang caleg belum tentu menjadi pejabat, seorang capres belum tentu menjadi presiden, tapi kalo camat itu kita PASTI merasakannya (Calon Mati). kematian PASTI akan datang seiring berjalannya waktu.

 
"Semua yang ada di bumi itu akan binasa. (QS. 55:26)" 
Ayat ini menerangkan bahwa semua yang ada di bumi dan di langit akan rusak binasa, coba perhatikan apa saja yang ada disekitarmu, barang  apapun yang ada disekitarmu pasti akan rusak,dan dunia ini pun akan binasa  seiring berjalannya waktu 

Coba renungkan ayat ini,


مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآَخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (16)
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-oak memperang yang tidroleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud [11] : 15-16)
Ayat ini menerangkan, siapa saja yang ingin berusaha mengejar dunianya, Allah pasti akan membalas dengan sempurna apa yang mereka usahakan dan didunia tidak akan dirugikan. kemudian pada ayat selanjutnya dijelaskan bahwa mereka itulah yang tidak memperoleh akhirat, kecuali Neraka dan lenyaplah apa saja yang telah mereka usahakan didunia dan sia-sialah pekerjaan mereka,

Jadikan hidup ini untuk menjadi Hamba Allah

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rizki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS.Adz Dzariat : 56-58)
Tuh Al-Qur'an sudah menjelaskan,bahwa hidup di dunia itu untuk selalu menyembah kepada Allah, masih pantaskah kita mengejar dunia?  maka jadilah hamba Allah yang bertaqwa, insyaa Allah, Di dunia maupun di Akhirat kita mendapatkan keduanya. 

Maka mulai saat ini, mari kita buka mata, hati, pikiran kita.
Ubahlah tujuan hidupmu sahabat, jangan jadikan DUNIA sebagai cita-cita mu.
Akhiratlah tujuan hidupkita, karna disanalah kehidupan kita yang abadi.

Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah pemainan dan senda gurauan dan saling berbangga diantara kamu serta berlomba-lomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudia (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta seridhaan-Nya. dan kehidupan dunia  tidak lain hanyalah kesenangan palsu

semoga bermanfaat! Wallahu'alam bish-showab,

Jumat, 18 April 2014

mari bersyukur

Bissmillaah hirrohmaanir rohiim....
Assalamu'alaikum wr. wb.

Alhamdulillaah, segala puji hanya untuk Allah, yang telah memberi kita nikmat sehat, dan nikmat iman kepada kita. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengbah dunia ini, dari jaman jahiliyah sampai terang benderang seperti sekarang ini.


Sahabat,
Alhamdulillaah, nikmatnya hidup kita ini, semua tersedia di jaman ini. apa saja yang kita ingin, bisa kita dapatkan. tapi kita ulas sedikit, coba renungkan pertanyaan ini. : Apa yang kita punya ? Ruh-kita punya siapa? Jasad-kita punya siapa?. Akal-kita dari siapa?, Harta-kita titipan siapa?. coba renungkan, Ternyata kita tidak punya apa-apa, yang bisa kita banggakan. semua itu milik Allah. Allah lah yang memberikan kita semua ini. 


"Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan ?" (Q.S Ar-Rahmaan -13). mari renungkan ayat Qur'an ini, Apa kita sudah bersyukur dikala mendapat rezeki? apa kita sudah bersyukur telah di beri kesehatan? Apa kita sudah bersyukur saat datang kebahagiaan? Bersyukurlah, meski kita ditimpa musibah, diberi Ujian, diberi duka, karna itulah Skenario Allah. dan percayalah Skenario Allah itu pasti sebaik-baiknya rencana. Maka sudah seharusnya kita banyak-banyak bersyukur, meski dalam keadaan suka maupun duka.. Jangan lupa sama Allah yaa sahabat. 

sahabat,
Ada beberapa cara mensyukuri nikmat Allah swt. Pertama, syukur dengan hati. Ini dilakukan dengan mengakui sepenuh hati apa pun nikmat yang diperoleh bukan hanya karena kepintaran, keahlian, dan kerja keras kita, tetapi karena anugerah dan pemberian AllahYang Maha Kuasa. Keyakinan ini membuat seseorang tidak merasa keberatan betapa pun kecil dan sedikit nikmat Allah yang diperolehnya.

Kedua, syukur dengan lisan. Yaitu, mengakui dengan ucapan bahwa semua nikmat berasal dari Allah swt. Pengakuan ini diikuti dengan memuji Allah melalcapan alhamdulillah. Ucapan ini merupakan pengakuan bahwa yang paling berhak menerima pujian adalah Allah.

Ketiga, syukur dengan perbuatan. Hal ini dengan menggunakan nikmat Allah pada jalan dan perbuatan yang diridhoi-Nya, yaitu dengan menjalankan syariat , menta'ati aturan Allah dalam segala aspek kehidupan

Sikap syukur perlu menjadi kepribadian setiap Muslim. Sikap ini mengingatkan untuk berterima kasih kepada pemberi nikmat (Allah) dan perantara nikmat yang diperolehnya (manusia). Dengan syukur, ia akan rela dan puas atas nikmat Allah yang diperolehnya dengan tetap meningkatkan usaha guna mendapat nikmat yang lebih baik.

Selain itu, bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah merupakan salah satu kewajiban seorang muslim.   Seorang hamba yang tidak pernah bersyukur kepada Alloh, alias kufur nikmat, adalah orang-orang sombong yang pantas mendapat adzab Allah SWT.

Allah  telah memerintahkan hamba-hambaNya untuk mengingat dan bersyukur atas nikmat-nikmatNya: “Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu mengingkari nikmatKu.” (QS al-Baqarah:152)


Wallahua'lam.

Semoga bermanfaat.